SAVANA ~ Satu Visi Atas Nama Alam

Full Version: Masakan Nusantara di Restoran Kayu
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
[Image: 2211338620X310.jpg]

[Image: 2213118620X310.jpg]

[Image: 2214496620X310.jpg]

KOMPAS.com – Serba kayu menjadi kesan pertama saat masuk ke dalam restoran yang terletak di Jalan Sumatera nomor 23, Bandung, ini. Lokasinya berada di lantai dua Eiger, toko yang menjual aneka peralatan olahraga luar ruang ataupun petualangan.

Seperti ingin selaras dengan Eiger, sang “kakak”, restoran Khatulistiwa itu pun menghadirkan nuansa kayu yang menyimbolkan serba alami seperti petualangan di alam liar. Meja kayu dan kursi kayu. Namanya pun dengan mudah mencerminkan isi buku menu dari restoran Khatulistiwa.

Ya, restoran ini berusaha mengangkat masakan nusantara. Anda bisa menikmati kuliner khas mulai dari Sumatera hingga Papua. Buku menu itu sendiri pun begitu unik. Selain karena sampulnya dari lagi-lagi dari kayu, ada informasi sejarah mengenai kuliner Indonesia.

Beragam menu makanan ditawarkan restoran ini. Sebut saja masakan dari berbagai daerah di Pulau Jawa, Aceh, Sumatera Utara, Bali, berbagai daerah di Kalimantan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur, dan lainnya.

Saat bertandang beberapa waktu yang lalu, sesuai rekomendasi pelayan mengenai menu favorit, saya mencoba menu Ikan Panggang Pacak dari Sumatera Utara. Harga satu per porsi ikan panggang pacak adalah Rp 51.000 dan bisa dibagi untuk dua orang.

Sebagai teman lauk adalah tumis genjer oncom khas Jawa Barat dengan harga Rp 17.000. Porsinya lumayan banyak, bisa untuk dua orang.

Mari mulai dengan Ikan Panggang Pacak. Sebagai bahan untuk menu ini digunakan ikan etong. Ikan etong memiliki tekstur daging yang empuk dan padat, namun kulitnya kasar. Ikan ini memang cocok dibakar karena menghasilkan sari pati ikan yang membuat daging begitu lengas.

Tambahan lagi santan dan asam jawa untuk menu ini, serta aneka bumbu menjadikan rasa ikan semakin kaya dengan rasa gurih yang kuat dan sedikit asam yang menyegarkan, serta selintasan manis.

Kolaborasi rasa yang apik. Kiatnya adalah coba makan bagian pipi ikan. Di sinilah bagian daging yang paling enak. Lanjutkan dengan makan ikan dengan Tumis Genjer Oncom.

Dari namanya saja, sayuran yang satu ini sudah ketebak asalnya. Oncom yang merupakan makanan hasil fermentasi dari ampas kedelai, merupakan makanan khas masyarakat Sunda. Tumbuhan genjer yang panjang-panjang pun seringkali diolah menjadi sayur tumis oleh masyarakat Sunda.

Oncom yang asin berpadu dengan genjer yang sedikit rasa manis menunjukkan kesegarannya. Walau ditumis, genjer lumayan garing saat dimakan, sebagai pertanda waktu menumis tidak terlalu lama. Warna hijau genjer pun tetap menyolok.

Harga-harga untuk hidangan utama relatif murah, antara Rp 17.000 sampai Rp 59.000. Anda juga bisa mencoba aneka es nusantara seperti es selendang mayang, es palu butung, es pisang ijo, es johor medan, dan es sriwedari. Harganya antara Rp 15.000 sampai Rp 22.000.

Selain minuman tradisional seperti bajigur, Anda juga bisa mencicipi aneka hidangan penutup yang manis seperti pisang goreng, nangka minang, colenak, dadar gulung, dan serabi.

Wah ane jadi pengen nyobain nih *****, terutama sama ikan panggang pacaknya, mumpung ane memang penyuka ikan Big Grin

Untuk harga kayaknya harganya masih wajar sih kalo menurut ane lho ya
Wah mewah juga kelihatannya, semoga saja rasa yang diberikan itu sebanding. Amibence di restoran ini juga mendukung lagi, pasti bakalan banyak yang betah menongkrong di tempat ini hahaa